Monday, 21 December 2015

Surveillance Audit ISO 9001:2008


Pada hari ini Senin, 21 Desember 2015 di SMK Satya Pratama Salaman diadakan Survaillance Audit ISO 9001:2008 dari DELTAPAS Jakarta. Adapun Auditor yang dikirim adalah Bp. Drs. Agus Supriyanto.
Kegiatan Surveillance Audit ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu tanggal 21 sampai dengan 22 Desember 2015.

Obyek Audit dari kegiatan ini adalah :
1. Top Management
2. Unit Kerja Kurikulum
3. Unit Kerja Kesiswaan
4. Unit Kerja Humas
5. Unit Kerja Sarana dan Prasarana
6. Unit Kerja Program Keahlian
7. Unit Kerja Lab Komputer


Friday, 11 September 2015

Ulangan Umum Mid Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016


Sebagai tolok ukur dari pencapaian siswa pada Semester Gasal (1,3 dan 5) Tahun Pelajaran 2015/2016 maka di SMK Satya Pratama Salaman akan diselenggarakan Ulangan Umum Mid Semester Gasal.
Adapun pelaksanaan kegiatan tersebut mulai tanggal 28 September sampai dengan 5 Oktober 2015.
Peserta dari kegiatan Mid Semester Gasal tersebut adalah semua Kelas X, XI dan XII baik Program Keahlian Akuntansi maupun Pemasaran yang keseluruhannya berjumlah 427 Siswa.
Setelah diadakan kegiatan tersebut pastilah terdapat temuan-temuan mengenai Perkembangan Kemampuan Siswa sehingga akan memunculkan kebijakan-kebijakan guru kepada siswa baik yang prestasinya naik maupun yang turun didalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar Semester Gasal. Adapun Jadwal dari kegiatan Mid Semester Gasal akan dilampirkan ke artikel mendatang...terima kasih.
semoga berguna,....

Tips Mencari Sekolah Baru


Tips Mencari Sekolah Baru Tentunya orang tua berharap sekolah yang dipilih akan mampu menjadi tempat mengembangkan kemampuan anak secara optimal. Berikut ini, penulis mencoba memberikan tips bagaimana mencari sekolah yang ideal atau tepat bagi anak-anak.

Libatkan anak ketika memilih sekolah.
Seharusnya selalu disadari dan dipahami oleh orang tua, bahwa yang nantinya sekolah adalah anak, bukan mereka. Maka, melibatkan anak dalam memilih sekolah merupakan langkah penting, meskipun usia prasekolah. Orang tua jangan menganggap remeh kemampuan anak, karena pada saat usia pra sekolah anak mengalami perkembangan fisik dan mental yang sangat cepat.
Dalam buku Magic Trees of Mind, Marianne Diamond menggambarkan, perkembangan kemampuan matematika dan intelegensia ruang pada anak diperkirakan dimulai pada usia satu tahun. Kemampuan bahasa anak malah sudah dimulai sejak masih dalam kandungan. Ini berarti, daya nalar dan logika anak pada saat akan memasuki sekolah dasar (6 tahun) sudah berkembang baik.
Tinggal bagaimana orang tua merangsang kemampuan anaknya. Kondisikan agar proses mencari sekolah dasar tidak menjadi beban berat bagi si anak melainkan menjadi proses belajar yang menyenangkan. Bagaimana jika ternyata pilihan anak jatuh pada sekolah yang menurut orangtua kurang sesuai? Di sinilah peran orang tua diperlukan.

Pada saat orang tua telah membuat pilihan sekolah mana yang akan dimasuki anak nanti, buatlah kesepakatan sukarela dengan anak bahwa sekolah yang akan dimasuki adalah murni pilihan anak. Dengan demikian anak akan merasa bangga karena diberi kesempatan melakukan hal yang penting. Di sisi lain anak akan lebih bertanggung jawab karena merasa sekolah yang dimasukinya adalah pilihannya sendiri.



Ketahuilah visi dan misinya.
Banyak ahli yang mengingatkan tentang pentingnya aspek visi dan misi pendidikan yang disandang suatu sekolah. Sekolah yang memiliki kualitas baik tentu saja memiliki visi dan misi yang jelas, terukur dan realistis. Untuk dapat mengetahui visi-misi sekolah yang diinginkan, dapat dilihat di buku profil, brosur, papan nama atau media publikasi yang digunakan oleh sekolah tersebut. Dari visi dan misi yang dipaparkan dapat terlihat bagaimana orientasi tujuan dan profil output yang akan dihasilkan.

Pernyataan visi dan misi ini dapat dipotret dari beberapa aspek, antara lain aspek keagamaan, akademis, mental, perilaku, kecakapan hidup, kemandirian dan kewirausahaan. Seperti yang sudah terungkap di muka, orang tua saat ini masih memandang aspek akademis menjadi pertimbangan pertama dalam memilih sekolah. Maka, tidak heran jika banyak orang tua yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan sekolah dengan prestasi akademik tinggi.

Pihak sekolah pun akan melakukan seleksi ketat terhadap calon siswanya. Hanya siswa yang memiliki IQ tinggi yang dapat diterima di sekolah yang bersangkutan. Dari kasus ini, Penulis jadi tergelitik, sebenarnya yang unggul sekolah atau siswanya. Sangat masuk logika, jika sekolah yang hanya menerima input baik-baik saja, kemudian out putnya juga baik.

Oleh sebab itu, orang tua seharusnya tidak lagi terjebak pada istilah-istilah sekolah favourit, unggulan, plus dan lain-lain. Padahal yang dikembangkan hanya pada aspek kognitif saja atau academic minded. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu menggali, mengembangkan dan mengoptimalkan seluruh potensi (baca: kecerdasan majemuk) peserta didiknya.

Porsi Pendidikan Akhlak.
Di era sekarang ini, dimana banyak kasus yang menimpa generasi penerus kita termasuk dalam hal ini para pelajar, mulai dari kasus tawuran, narkotika, pergaulan bebas dan perbuatan menuyimpang lainnya, maka peran pendidikan agama menjadi sangat signifikan terutama dalam membentuk kharakter dan perilaku siswa.

Penulis berpendapat bahwa, pendidikan moral tertinggi terletak di dalam doktrin-doktrin agama yang diyakini seseorang. Melalui pendidikan agama yang cukup, diharapkan para peserta didik akan muncul kesadaran dan pemahaman yang benar mengenai tugas, peran dan tanggung jawabnya sebagai hamba Tuhan, anak, siswa dan anggota masyarakat. Sebagai implementasinya, anak mampu menghargai orang lain dengan segala perbedaan serta mampu memilah dan memilih kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan tidak.

Kurikulum pembelajaran.
Kurikulum bisa dikatakan sebagai jantungnya pendidikan. Dikarenakan di dalamnya berisi tentang perencanaan pembelajaran yang menyangkut semua kegiatan yang dilakukan dan dialami peserta didik dalam perkembangan, baik formal maupun informal guna mencapai tujuan pendidikan. Walaupun penerapan kurikulum ini sudah diatur dan diseragamkan dari pusat, tetapi pihak penyelenggara pendidikan dapat melakukan modifikasi-modifikasi disesuaikan dengan kondisi sekolah, lingkungan, dan kebutuhan masyarakat.

Dalam kebijakan kurikulum terbaru, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sangat memberikan keleluasaan kepada pihak sekolah (negeri maupun swasta) untuk berkreasi dan berinovasi selama masih mengacu kepada standar kompetensi yang ditentukan.

Maka, sangat dimungkinkan akan terjadi kompetisi di antara sekolah-sekolah, tentang bagaimana menampilkan profil sekolah dan keunggulan- keunggulannya dalam hal muatan materi pembelajaran dan kegiatan sekolah. Oleh karena itu, orang tua dan calon siswa harus benar-benar jeli dan teliti dalam memilih sekolah terutama pertimbangan dari sisi kurikulum yang diterapkan sekolah tersebut.

Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan sekolah juga perlu dicermati, apakah dimungkinkan dapat mengoptimalkan bakat dan potensi peserta didik.



Profil Pendidik.
Keberhasilan dari proses dan hasil output pendidikan tidak dapat dilepaskan dari andil guru. Boleh dikatakan guru sebagai ujung tombak pendidikan untuk mencetak dan mengkader generasi penerus yang didambakan. Apalah artinya kurikulum yang ideal jika tidak didukung oleh pelaksananya, yaitu sumber daya manusia yang cakap.

Maka tidak heran, jika pemerintah terus-menerus berusaha meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program, mulai dari penataran-penataran, beasiswa pendidikan dan sertifikasi guru. Raka Joni (1980) mengemukakan adanya tiga dimensi umum yang menjadi kompetensi tenaga kependidikan, antara lain:

(1) Kompetensi personal atau pribadi,
maksudnya seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap yang patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

(2) kompetensi profesional,
maksudnya seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mendalam dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.

(3) Kompetensi kemasyarakatan,
artinya seorang guru harus mampu berkomunikasi baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas. Mungkin secara sederhana, ketika kita mengamati profil guru sebuah sekolah, bisa dilihat dari riwayat pendidikan, pengalaman mengajar, prestasi, penampilan, sikap dan gaya mengajar apabila dimungkinkan.

Gedung dan fasilitas.
Komponen pendidikan yang tidak kalah pentingnya adalah sarana dan prasarana yang mendukung. Mulai dari bangunan fisik, ruang kelas, taman, perpustakaan, laboratorium, sarana olah raga dan kesenian, arena bermain, kantin, perlengkapan kelas, sampai dengan alat peraga edukasi yang dimiliki. Seiring dengan kemajuan bidang informasi dan teknologi, nampaknya bukan hal yang baru sebuah sekolah memiliki fasilitas akses jaringan internet dan website sendiri, dimana setiap
stake holders dapat berinteraksi dan berkomunikasi di dunia maya.

Hal ini, akan sangat membantu bagi orang tua untuk memantau perkembangan putra-putrinya secara cepat tanpa harus secara fisik datang ke sekolah. Dengan didukung sarana dan prasarana yang baik, diharapkan semua peserta didik dapat belajar secara enjoy, nyaman, dan betah. Sekolah diibaratkan sebagai rumah kedua bagi anak-anak, sehingga sekolah yang baik mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan siswa. Hal yang perlu diperhatikan juga mengenai rasio jumlah siswa dengan luas ruangan kelas serta fasilitas pembelajaran yang lain.


Lokasi sekolah dan lingkungan.
Lokasi yang dimaksud dapat dipandang dari jarak sekolah ke rumah, lingkungan sekitar dan sarana transportasinya. Bisa dibayangkan seorang anak harus bangun pagi-pagi sekali karena letak sekolahnya jauh. Tentu ia pulang dalam keadaan lelah karena jarak yang ditempuhnya memakan waktu yang lama. Belum lagi jika terjadi kemacetan lalu lintas, bisa dimungkinkan sering terlambat pulang maupun masuk sekolahnya
Lalu kapan ia bisa belajar di rumah dengan nyaman? Bagaimana ia bisa mengembangkan interaksi dengan anggota keluarga lain di rumahnya? Maka, faktor lokasi dan lingkungan ini hendaknya diperhatikan oleh orang tua dan anak itu sendiri dalam menentukan sekolah pilihannya. Perlu dipikirkan juga mengenai sekolah yang berlokasi di pusat perkotaan atau keramaian dan yang berada di pinggiran atau lebih dekat dengan suasana alam, semua memiliki plus-minus-nya.
Namun yang terpenting memilih sekolah sangat strategis akan memudahkan anak dalam mencapai sekolah setiap harinya, pilih sekolah yang beralamat strategis adalah pilihan yang bijaksana bagi para orang tua.
Biaya pendidikan.
Barangkali bagi sebagian kalangan, faktor biaya ini menjadi pertimbangan paling utama dalam memutuskan sekolah yang dipilih, terutama bagi masyarakat yang secara ekonomi kelas menengah ke bawah. Biaya pendidikan yang ditarik pihak sekolah secara umum terdiri iuran SPP, bantuan pembangunan/gedung, seragam, buku, praktikum dan kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah-sekolah yang dianggap favourit, unggul maupun plus biasanya juga akan memasang biaya pendidikan yang tidak murah.

Hal ini berkaitan dengan fasilitas pembelajaran dan program-program unggulan yang ditawarkan. Namun yang perlu diingat bahwa, tingginya biaya pendidikan yang diterapkan pihak sekolah hendaknya diikuti juga dengan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, sebelum menentukan pilihan sekolah, orang tua diharapkan sudah mampu mengukur kemampuan secara ekonomi tentang biaya pendidikan yang harus dikeluarkan termasuk anggaran lain di luar program sekolah, seperti uang saku, transportasi, perlengkapan sekolah dan lain-lain.

Ketertiban dan kebersihan sekolah.
Kondisi sekolah yang nyaman, teduh, tenang, tertib dan lingkungan yang bersih tentu saja akan mendukung suasana proses pembelajaran. Berbeda dengan suasana sekolah yang terkesan kumuh, gersang, gaduh, penempatan perabot sekolah yang semrawut, dan tidak ada kedisiplinan yang diterapkan, maka proses belajar mengajar akan banyak terganggu dan kurang optimal hasilnya. Kata kuncinya, siswa di sekolah harus merasa senang dan betah seperti ketika berada di rumahnya sendiri (feels like second home).

Lihat prestasi dan keberhasilan alumninya.
Kriteria yang tidak boleh ditinggalkan dalam memilih sekolah yang ideal adalah prestasi dan profil output-nya. Sekolah yang baik, selain unggul di dalam proses, juga unggul pada hasilnya. Seperti telah diurakaikan di muka, yang disebut prestasi tidak hanya secara akademik, tetapi juga non akademik baik siswa, guru maupun institusinya.

Bagaimana perkembangan bakat dan potensinya, sikap, perilaku, kemandirian, keterampilan dan keahlian lain yang mendukung. Sedangkan Keberhasilan alumni dapat diukur dari lulusan sekolah dapat diterima di sekolah lanjutan yang kualitasnya baik serta memiliki life skill yang cukup untuk mampu eksis di tengah masyarakat.
Sekolah Pagi Yes, Siang No
Perlu diakui hasil penelitian dari beberapa lembaga penelitian pendidikan, bahwa belajar pagi hari akan lebih baik jika dibandingkan siang hari, konsentrasi dan energi sangat diperlukan dalam menyerap ilmu pengetahuan, mengingat di Indonesia masih banyak sekolah yang menggunakan sistem giliran antara pagi dan siang maka pilihan bijak selanjutnya bagi para orang tua adalah membantu putra/putinya dalam mencari sekolah yang masuk sejak pagi hari

Kegiatan Jum'at Bersih

Salam Jum'at Bersih......
Untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan kebersihan, maka di SMK Satya Pratama Salaman pada tiap Jum'at Pagi diadakan Kegiatan Jum'at Bersih.

Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh semua warga sekolah baik semua siswa, Guru & Karyawan.
kegiatan tersebut meliputi pembersihan area Indoor dan Outdoor diantaranya pembersihan lantai kelas, dinding-dinding kelas, meja kursi, selokan pengairan sekolah, lapangan, halaman sekolah , Musholla serta kantor sampai dengan Kamar Mandi Guru dan Siswa.

dengan kegiatan ini maka diharapkan semua warga sekolah dapat selalu menjaga kebersihan di sekolah sehingga akan tercipta sekolah yang bersih, indah, dan sehat.

Semoga Berguna dan menginspirasi....
Selamat pagi dan selamat beraktifitas...

Tuesday, 8 September 2015

Praktik Kerja Industri (Prakerin) Tahun 2015/2016




Sesuai panduan Kurikulum KTSP untuk menunjang ketrampilan siswa terutama dalam hal praktik kerja, maka tiap tahun diadakan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Adapun peserta Praktik Kerja Industri (Prakerin) tersebut adalah siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi dan Pemasaran.

kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober sampai dengan 23 Desember 2015.
daftar Instansi tempat praktik siswa adalah sebagai berikut :
  1. Kantor Kecamatan Salaman
  2. UPT Disdikpora Kecamatan Salaman
  3. Kantor BAPELKES Salaman
  4. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Salaman
  5. Puskesmas Salaman I
  6. Puskesmas Salaman II
  7. BPR Karunia 68, Krasak
  8. Kantor Kecamatan Tempuran
  9. UPT Disdikpora Kecamatan Tempuran
  10. Puskesmas Tempuran
  11. Kantor Pos Salaman
  12. Kantor Pos Tempuran
  13. Kantor Kecamatan Kajoran
  14. UPT Disdilkpora Kec. Kajoran
  15. Dinas Pendidikan Kab. Magelang
  16. BKD Kab. Magelang
  17. DPU & ESDM Kota Mungkid
  18. DInas Statistik Kab. Magelang
  19. Dinas Pariwisata Kab. Magelang
  20. Koppari "Catra Gemilang" Borobudur
  21. Swalayan Rani Jaya Borobudur
  22. Swalayan Kembang Tanjung
  23. Trio Plaza Magelang
  24. Matahari Dept. Store Artos Magelang
  25. Gardena Dept. Store Magelang
Pada setiap tempat praktik siswa diberikan 1 Pembimbing dari pihak sekolah dan 1 pembimbing dari pihak instansi / tempat praktik.


Demikian informasi mengenai Kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) SMK Satya Pratama Salaman Tahun Pelajaran 2015/2016.

Semoga Berguna...

Monday, 5 January 2015

Pojok Tips : Mengatasi Rasa Malas Belajar


Rasa malas belajar bukanlah satu masalah baru bagi para pelajar. Meski pun anda (pelajar) dan orangtua telah mencari solusi untuk mengatasi rasa malas belajar tetapi solusi yang diterapkan tidak pernah memberikan manfaat yang besar untuk kehidupan anda. Rasa malas itu sudah berurat akar di dalam darah anda. Akhirnya anda hanya menikmati prestasi kecil saat-saat masa sekolah.
Bukan rahasia umum lagi, kalau ingin menjadi orang sukses haruslah memiliki sikap disiplin yang tinggi. Di mana tidak ada sedikit pun sifat malas dalam diri kita. Apakah itu malas belajar, malas membaca, malas berolah raga dan malas-malas lainya. Ketika rasa malas sudah kita beri ruang di dalam diri kita, maka tamatlah sudah. Kita akan diperdaya oleh rasa malas itu sendiri.
Coba anda lakukan sedikit penelitian ini. Pertama, perhatikan seberapa banyak teman kelas anda yang sangat disiplin dan mempu mengatasi kebiasaan malas yang mereka miliki. Kedua, perhatikan seberapa banyak teman anda yang memiliki rasa malas. Apakah malas membaca, mengerjakan soal latihan atau mengerjakan tugas rumah dari sekolah.
Pasti presentasinya memiliki jarak yang sangat besar. Bisa 7:1 atau bahkan 8:1. Dimana 7 dan 8 adalah pelajar yang memiliki sifat malas. Mungkin anda juga adalah salah satu dari komunitas besar dari kebiasaan malas belajar tersebut. Tenang, kalau pun ia, anda tidak sendiri. Saya bersama anda hahaha..
Baiklah, saya akan memberikan beberapa tips rahasia bagaimana cara mengatasi rasa malas dalam belajar. Anda perlu melakukan upaya yang dengan sepenuh hati agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sebelum rahasianya diungkapkan, mari kita lihat penyebab umum mengapa anda malas belajar.

Penyebab Malas Belajar

Coba jawab dulu pertanyaan ini. Kenapa anda malas belajar? Pasti ada yang menajwab “belajar itu membosankan, tidak mengerti pelajaran, lebih baik saya membaca komik, main game online dan menonton TV.” Ini adalah jawaban yang sering  diungkapkan oleh setiap pelajar bila ditanya kenapa mereka malas belajar.
Tetapi kalau kita lihat dari kaca mata pikiran, penyebab anda malas belajar adalah tidak adanya tujuan yang spesifik dan jelas dari mata pelajaran yang anda pelajari. Ini umum di kalangan para pelajar. Mengapa? Karena para pelajar tidak pernah diajarkan bagaimana pentingnya sebuah tujuan dan bagaimana cara membuat tujuan yang benar dalam belajar.
Ketika masuk kelas, umumnya anda langsung membuka tas dan mengambil buku pelajaran dan guru langsung mengajarkan materi pelajaran yang sedang dibahas sesuai kurikulum sekolah atau pemerintah. Tanpa ada perintah atau arahan untuk menulis tujuan dalam belajar.
Selain dari itu, banyak pelajar tidak mengetahui apa manfaat dan aplikasi dari pelajaran yang dibahas dalam kehidupan anda sehari-hari. Yang penting anda di suruh ke sekolah dan melakukan semua hal yang diminta dan diajarkan oleh guru untuk dikerjakan. Maka tidak heren belajar menjadi proses yang sangat membosankan bagi anda.

Rahasia Mengatasi Rasa Malas Belajar

Rasa malas adalah salah satu bentuk prilaku dari suka menunda. Bila anda suka menunda maka anda pasti akrab dengan sifat malas. Cara paling efektik untuk mengatasi ini adalah melakukan upaya nyata dengan tepat untuk membentuk prilaku baru yang bisa membantu anda memiliki rasa disiplin dalam diri untuk belajar.
Berikut saya sampaikan 5 rahasia mengatasi sifat malas dalam belajar.

1. Tujuan Tertulis

Mungkin anda bertanya, mengapa tujuan? Benar sekali. Tujuan memberi pengaruh yang sangat besar kepada diri kita saat ingin mencapai sesuatu. Apakah itu nilai, aplikasi dari belajar atau ikut olimpiade misalnya.
Pernahkah anda melakukan satu turnamen olah raga seperti sepak bola atau bola basket. Anda begitu bersemangat untuk menjadi pemenang. Anda memberikan yang terbaik dari diri anda di turnamen tersebut. Apa lagi anda mendapatkan dukungan dari teman-teman dan tim chair leaders yang  cantik-cantik dari kelas atau sekolah anda.
Jawabanya yang pasti adalah, karena anda memiliki tujuan. Yaitu menang di setiap pertandingan yang anda mainkan. Tujuan anda begitu kuat sehingga, anda tidak merasa lelah sedikit pun ketika sedang bertanding. Anda begitu menikmati setiap detik dari pertandingan yang sedang dimainkan.
Pernah mengalami hal yang saya ceritakan barusan di atas? Bila pernah, anda tidak akan pernah merasa keberatan ketika diminta untuk berlatih. Tidak ada sedikit pun rasa malas dalam diri anda. Ketika rasa malas itu muncul mungkin anda teringat akan tujuan anda. Yang membuat diri anda langsung bersemangat untuk latihan.
Itulah kuatnya pengaruh dari tujuan yang jelas dan spesifik. Ketika anda memiliki satu tujuan yang jelas dan spesifik maka secara tidak sadar pikiran anda akan memfokuskan energinya untuk mencapai tujuan tersebut. Bila tidak, maka pikiran tidak akan bersedia membantu anda mencapai tujuan anda.
Sifat alami dari pikiran bawah sadar adalah mencari kenikmatan dan menghindari kesengsaraan. Ketika anda tidak membuat tujuan yang jelas, maka pikiran bawah sadar akan menilai bahwa yang anda lakukan tidak memberikan kenikmatan tetapi memberikan kesengsaraan. Meski pun anda (secara sadar) tahu bahwa, yang anda kerjakan adalah hal yang sangat penting. Yang bila anda berhasil melakukanya maka pikiran anda akan mendapatkan keuntungan yang besar. Apakah itu nilai yang baik, pujian dari teman-teman dan guru bahkan kejutan yang tidak bisa anda duga-duga dari orangtua anda. Sayangnya pikiran bawah sadar anda tidak menilai hal yang sama seperti yang anda pikirkan (sadar).
Jadi, sebelum belajar atau akan belajar, anda harus membuat tujuan yang jelas dan tertulis. Untuk membuat tujuan, anda harus membuat tujuan setiap bab mata pelajaran yang akan dipelajari di kelas. Anda perlu menulis apa yang anda ingin ketahui dan untuk apa anda mengetahui isi dari bab yang akan dipelajari. Selain itu, anda juga harus membuat tujuan berapa nilai yang ingin anda dapatkan setiap mata pelajaran di akhir semester.

2. Strategi Belajar

Apakah anda menikmati proses belajar di sekolah anda? Apakah cara belajar anda menyenangkan atau membuat anda merasa tidak berdaya dan menambah sikap malas dalam belajar.
Strategi belajar yang tepat adalah salah satu solusi untuk mengatasi kebiasaan malas belajar anda di sekolah atau pun di rumah. Ini sangat bermanfaat karena akan memudahkan anda dalam belajar di sekolah.
Untuk menghapal misalnya, akan sangat sulit bila hanya menggunakan metode yang biasa diajarkan di sekolah. Tetapi bila menggunakan metode yang berbeda yang menggunakan kemampuan alami yang anda miliki maka akan sangat mudah bagi anda menghapal 20 kata-kata yang tidak beraturan dan acak.
Bila anda masih mencari-cari, bergembiralah! Karena anda sudah menemukanya, karena sudah membaca sampai sejauh ini. Metode yang sangat memperdayakan kemampuan alami yang anda miliki. Strategi menggunakan teknik Bacakilat for Student. Bila anda ingin mengetahui dan mendalami teknik Bacakilat for student(untuk orangtua dan terbuka untuk umum) ini maka anda bisa mendaftarkan diri anda ke bimbingan online di akhir artikel ini. Anda akan dikirimi email bagaimana cara menggungkan teknik Bacakilat for student secara gratis.

3. Prioritas Belajar

Anda perlu membuat prioritas dalam belajar. Apakah anda memberikan sedikit waktu atau lebih untuk mempelajari satu materi tertentu, mengerjakan tugas serta belajar untuk materi yang akan diajarkan esok hari.
Ini sangat penting. Bila anda tidak bisa membuat prioritas belajar, maka anda akan keteteran dalam belajar, baik di sekolah atau pun di rumah. Dengan membuat dan memberikan prioritas pada pelajaran yang anda kurang kuasai, anda akan semakin mudah mengerti materi yang sedang anda prioritaskan untuk kuasai.
Bertanya kepada teman atau guru akan lebih membantu anda. Tidak pernah malu bertanya apalagi di dalam kelas. Meski pun anda disoraki oleh teman-teman anda karena memberikan pertanyaan yang sudah dijelaskan oleh guru tetapi anda belum mengerti. Maka tanyakan saja, karena dengan begitu akan membuat pikiran anda lebih lama mengingat pertanyaan yang and ajukan.
Dalam prioritas belajar, anda juga harus belajar mengatur diri anda untuk mengatur diri. Anda harus menyesuaikan dengan diri dan kemampuan anda. Apakah anda harus belajar di pagi hari, menyelesaikan semua tugas rumah setelah pulang sekolah atau di malam hari. Tipsnya, jangan pernah belajar di atas jam 9 malam, karena akan membuat anda mudah untuk tertidur. Lebih baik anda lebih cepat belajar. Pikiran dan tubuh anda lebih bisa diajak untuk bekerja sama daripada di malam hari.

4. Posisi Belajar

Meski pun terasa kurang masuk akal, tetapi ini akan sangat mempengaruhi anda dalam mood (emosi) belajar. Bila anda belajar sambil tidur-tiduran maka lambat laun anda pasti akan tertidur. Akan sangat sulit untuk menahan diri untuk tidak tidur.
Bila anda belajar sambil tiduran maka secara psikologis, tubuh akan mengartikan bahwa anda tidak siap dan serius untuk belajar. Tubuh anda akan merespon bahwa buku atau pelajaran yang anda sedang pelajari tidak terlalu penting untuk dipelajari. Kembali ke sifat pikiran bawah sadar, pikiran akan mengartikan bahwa belajar adalah kegiatan yang menyiksa dan membosankan. Lebih baik untuk tidur. Pernah mengalamu hal seperti ini? Saya juga pernah mengalaminya.
Saran saya adalah belajarlah di atas meja belajar dengan pencahayaan yang cukup. Supaya anda dapat menjaga konsentrasi dan mood dalam belajar.

5. Tindakan

Ini adalah pembungkus dari semua uraian di atas. Bila hanya melakukan langkah pertama sampai ke empat, anda tidak akan bisa mengatasi rasa malas di dalam diri anda. Cara untuk mengatasi rasa malas adalah dengan melakukan langkah kecil.
Bila anda melakukan tindakan, meski pun itu tindakan yang sangat kecil. Bila terus dilakukan secara terus menerus maka, perlahan tapi pasti anda akan memiliki kebiasaan untuk belajar dan disiplin yang baik. Dengan begitu, anda bisa mengatasi kebiasaan malas belajar dalam diri anda.
Ingatlah prinsip ini “Semakin banyak anda bertindak, semakin cepat anda mendapatkan kebiasaan baru yang anda sedang bentuk dan prioritaskan.”